Mengapa Dongeng Sebelum Tidur Penting untuk Anak?

admin

Dongeng Sebelum Tidur

Kegiatan membacakan dongeng sebelum tidur sudah menjadi tradisi turun-temurun yang sarat makna bagi tumbuh kembang anak. Di balik kisah sederhana tentang hewan, pangeran, atau keajaiban, terdapat nilai-nilai penting yang membantu membentuk kepribadian, daya imajinasi, dan kecerdasan emosional anak sejak dini. Di tengah era digital yang serba cepat, memahami mengapa dongeng sebelum tidur penting untuk anak menjadi hal yang semakin relevan bagi para orang tua masa kini.

Kurangnya Interaksi Emosional di Era Digital

Dalam keseharian modern yang sibuk, anak-anak sering kehilangan momen hangat bersama orang tua.
Waktu berkualitas tergantikan oleh gawai, dan komunikasi emosional semakin berkurang.
Kegiatan sederhana seperti membacakan cerita sebelum tidur dapat mengembalikan kedekatan tersebut.

Suara lembut dan perhatian penuh dari orang tua saat bercerita mampu menciptakan rasa aman bagi anak.
Bukan sekadar hiburan, momen ini menjadi bentuk kasih sayang yang nyata—membangun ikatan batin yang kuat dan mendalam di antara keduanya.

Dongeng Membantu Mengembangkan Imajinasi dan Kreativitas

Saat anak mendengarkan kisah tentang Kancil, Putri Salju, atau Timun Mas, mereka sedang membangun dunia di dalam pikirannya.
Visualisasi karakter dan alur cerita membantu menstimulasi area otak yang berhubungan dengan imajinasi dan kreativitas.

Psikolog anak menyebut proses ini sebagai stimulasi naratif, di mana anak akan belajar mengenali simbol, emosi, dan konsekuensi tindakan.
Mereka memahami pesan moral di balik kisah sederhana, seperti keberanian, kejujuran, dan empati, tanpa merasa digurui.

Dongeng menjadi jembatan antara fantasi dan realitas—sebuah cara lembut untuk mengajarkan nilai kehidupan sambil menumbuhkan daya cipta.

Baca Juga: Latest News Sriwijaya News: Sumber Berita Terkini Anda

Meningkatkan Kemampuan Bahasa dan Memori Anak

Setiap anak mendengarkan dongeng, mereka memperluas kosakata dan kemampuan berbahasa.
Cerita dengan struktur naratif yang konsisten membantu anak memahami alur logis dan hubungan sebab-akibat.
Misalnya, dari kalimat “Karena Kancil curang, Buaya menjadi marah,” anak belajar tentang tindakan dan konsekuensi.

Selain itu, pengulangan cerita justru memperkuat daya ingat anak.
Saat mereka bisa menceritakan kembali kisah dengan versi mereka sendiri, itu menandakan bahwa proses kognitif dan memorinya berkembang dengan baik.

Dongeng Sebagai Media Edukasi dan Pembentukan Karakter

Banyak dongeng klasik dari Indonesia maupun dunia yang membawa pesan moral mendalam.
Bawang Merah dan Bawang Putih mengajarkan pentingnya kesabaran, Si Kancil dan Petani menanamkan nilai tanggung jawab, sedangkan Cinderella menunjukkan arti ketulusan dan harapan.

Melalui cerita-cerita tersebut, anak belajar mengenali perbuatan baik dan buruk tanpa perlu ceramah panjang.
Menurut pakar pendidikan anak, cerita adalah sarana pembelajaran moral tidak langsung yang jauh lebih efektif karena melibatkan emosi dan imajinasi anak secara bersamaan.

Dongeng juga membantu anak memahami konsep sosial seperti kerja sama, keadilan, dan keberanian menghadapi tantangan—nilai yang penting untuk kehidupan sehari-hari mereka.

Menumbuhkan Empati dan Kecerdasan Emosional

Dongeng membuat anak ikut merasakan apa yang sedang dialami tokoh dalam cerita.
Ketika karakter utama sedih, marah, atau bahagia, anak belajar mengidentifikasi dan memahami emosi tersebut.
Kemampuan ini menjadi dasar bagi kecerdasan emosional (EQ) yang penting dalam membangun hubungan sosial di masa depan.

Contohnya, kisah Anak Gembala dan Serigala membantu anak memahami bahwa kejujuran adalah nilai yang harus dijaga, sementara Pinokio menanamkan kesadaran tentang akibat dari kebohongan.
Dengan memahami berbagai situasi emosional melalui cerita, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih peka terhadap orang lain.

Meningkatkan Kualitas Tidur dan Ketenangan Anak

Kebiasaan mendengarkan cerita sebelum tidur membantu menciptakan suasana tenang dan rasa aman.
Suara lembut orang tua dan alur cerita yang perlahan menuntun anak menuju kondisi rileks sebelum tidur.

Penelitian dalam Journal of Child Development menunjukkan bahwa rutinitas bercerita dapat menurunkan hormon stres dan meningkatkan kualitas tidur anak.
Cerita dengan pesan positif juga membuat anak tidur dengan pikiran damai, sehingga keesokan harinya mereka bangun dalam suasana hati yang lebih baik.

Bisa dibilang, dongeng sebelum tidur adalah “pelukan dalam bentuk kata-kata” yang membantu anak mengakhiri hari dengan bahagia.

Membacakan dongeng sebelum tidur bukan sekadar rutinitas malam, melainkan sarana membangun hubungan emosional, memperluas wawasan, dan menumbuhkan karakter anak dengan cara yang lembut dan menyenangkan.
Melalui kata-kata, imajinasi, dan kasih sayang, anak tidak hanya belajar memahami dunia—tetapi juga belajar menjadi manusia yang bijak dan penuh empati seperti penjelasan dari google.or.id.

Bagikan:

Related Post

Leave a Comment

Google